Untuk menghitung sel-sel
darah biasanya menggunakan alat Haemocytometer. Alat ini dapat digunakan dengan alat
tambahan lainnya, yaitu mikroskop dan pipet tetes. Dan menggunakan alat bantu hand counter untuk memudahkan ketika
penghitungan. Alat Haemocytometer adalah alat yang berbahan gelas terbagi menjadi
kotak-kotak pada dua tempat bidang pandang. Kotak berbentuk bujur sangkar
memiliki sisi 1 mm dan tinggi 0,1 mm, dan ketika ditutup dengan gelas penutup,
volume ruangan ada di atas bidang bergaris adalah 0,1 mm3 atau 10-4
ml. Kotak bujur sangkar yang memiliki sisi 1 mm dibagi lagi menjadi dua puluh
lima buah kotak bujur sangkar dan masing-masing dibagi lagi menjadi enam belas
kotak bujur sangkar yang lebih kecil. Bentuk alat Haemocytometer dapat dilihat pada
Gambar.
Cara menghitung kepadatan
fitoplankton dengan alat Haemocytometer yaitu Haemocytometer dibersihkan terlebih
dahulu dan dikeringkan dengan tisu. Lalu pasang gelas penutupnya. Gunakan pipet
tetes untuk meneteskan fitoplankton yang akan dihitung kepadatannya pada bagian
parit yang melintang hingga penuh. Ketika meneteskan harus hati-hati untuk
menghindari adanya gelembung udara di bawah gelas penutup. Untuk Fitoplankton Tetraselmis chuii yang bergerak sebelum
diteteskan pada alat Haemocytometer, diteteskan terlebih dahulu dengan lugol atau
formalin untuk mematikan fitoplankton. Lalu alat haemocytometer diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 100 atau 400 kali dan dicari bidang yang
berkotak-kotak. Untuk menghitung kepadatan fitoplankton yaitu dengan menghitung
fitoplankton yang terdapat pada kotak bujur sangkar yang memiliki sisi 1 mm. Apabila
jumlah yang dihitung N, maka rumus kepadatannya adalah N x 104
sel/ml (Isnansetyo dan Kurniastuti, 1995).
sumber :
Isnansetyo, A. dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton.
Kanisius. Yogy
akarta. Anda suka dengan postingan kami ?. Suscribe Email Anda untuk mendapatkan update artikel lainnya dari Jalesveva Jayamahe Gratis loh !.