Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri
khasnya adalah mempunyai tulang belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan
sangat bergantung atas air sebagai medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan
memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk
menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan
air yang disebabkan oleh arah angin.
Istilah
Ikhtiologi berasal dari Ichthyologia (bahasa Latin:
Yunani) dimana perkataan Ichthys artinya ikan dan logos artinya
ajaran. Sehingga Ikhtiologi diartikan
sebagai salah satu cabang ilmu biologi (zoologi) yang mempelajari khusus
tentang ikan beserta segala aspek kehidupan yang dimilikinya.Meliputi taksonomi, morfologi, anatomi dan habitat
ikan.
Oleh para Ikhtiologis
ikan di definisikan
secara umum yaitu binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikilotherm), hidup dalam lingkungan
air, umumnya bernapas dengan insang, pergerakan dan keseimbangan badannya
terutama menggunakan sirip.Dalam keluarga hewan bertulang belakang/
vertebrata, ikan menempati jumlah terbesar hingga sekarang terdapat sekitar
25.000 species yang tercatat, walaupun perkiraannya ada pada kisaran 40.000
spesies, yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini
sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan
42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih
besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut
dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar.
Ikhtiologi pada awal diperkenalkan oleh Aristoteles (384-322
SM). Aristoteles melakukan observasi untuk membedakan dan membuat ciri-ciri ikan
hingga diperoleh sekitar 115 jenis. Dalam penelitian tersebut, pertama kali
dikemukakan tentang beberapa hal mengenai ikan misal kelamin ikan hiu dapat
ditentukan dari struktur sirip perut. Setelah periode Aristoteles tidak banyak
penelitian mengenai ikan, baru pada abad ke 16 muncul nama-nama beberapa
peneliti antara lain Pierre belon (1517-1564), H. Salviani (1514-1572) dan G.
Rondelet (1507-1557). P. Belon telah mempublikasikan tentang ikan pada tahun
1551, dengan mengklasifikasikan 110 jenis berdasarkan ciri-ciri anatomi ikan.
Pada tahun 1554 hingga 1557, Salviani berhasil mempublikasikan 92 spesies
ikan.Pada tahun 1554 dan 1555 Rondelet pertama kali mempublikasikan hasil
penelitiannya dalam sebuah buku Ikhtiologi.
Selanjutnya pengetahuan tentang ikan
berkembang cukup pesat, dengan diterbitkannya buku “Natural History of the
Fishes of Brazil” pada tahun 1648.Peter Artedi (1705-1735) membuat suatu
system klasifikasi ikan yang diberi judul Father of Ichthyology. Akhirnya
Carolus Linnaeus berhasil membuat Systema Naturae dengan mengadopsi
system klasifikasi Artedi dan menjadi dasar dari keseluruhan system klasifikasi
ikan.Pada pertengahan abad ke 20 Iktiologi semakin berkembang dengan
menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti Ekologi, Fisiologi dan Tingkah laku
dalam perkembangan anatomi dan sistematika ikan. Akhirnya beberapa ahli
ikhtiologi seperti C.T Regan, Leo S Berg (1876-1905) dan Carl L Hubbs
(1894-1982) memberikan sumbangan yang besar dalam bidang sistematika ikan. Pada
tahun 1940 Berg membuat klasifikasi ikan (Classification of Fish) yang
menjadi standar dalam pengklasifikasian ikan hingga sekarang.
Anda suka dengan postingan kami ?. Suscribe Email Anda untuk mendapatkan update artikel lainnya dari Jalesveva Jayamahe Gratis loh !.